Cirebon (25/11), AKMI Suaka Bahari Cirebon kembali mengadakan Pelantikan Calon Taruna menjadi Taruna, Kenaikan Tingkat, Wisuda, Peresmian Full Mission Bridge Simulator sekaligus Serah Terima Sertifikat Approval Kementerian Perhubungan Laut.
Pelantikan kali ini Capt. Arifin Soenardjo kembali menjadi Inspektur Upacara sekaligus meresmikan alat praktek Full Mission Bridge Simulator.
Acara berlangsung meriah dan diliput oleh beberapa awak media dan menghasilkan berita-berita diantaranya :
1. RADAR CIREBON
Akmi Suaka Bahari Cirebon Sejajar dengan Institusi Negara-negara di Dunia
AKMI Suaka Bahari Cirebon menggelar wisuda dan kenaikan tingkat bagi taruna-taruninya, Sabtu (25/11). Wisuda dan kenaikan tingkat dilaksanakan di halaman kampus Akamdemi Maritim (Akmi) Suaka Bahari di Ciperna, Kabupaten Cirebon.
Hadir sebagai inspektur upacara, Kepala Pusat Pengembangan Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arifin Soenardjo. Hadir juga Direktur Akmi Suaka Bahari Asep Rahman SH MM, serta ketua panitia Iman Daniman SE MM ArE.
Taruna-taruni terlihat gagah mengenakan baju kebesaran mereka berwarna putih. Yang diwisuda juga terlihat gagah saat memegang pedang.
Taruna-taruni juga menampilkan defile pasukan dan menampilkan atraksi. Mulai senam menggunakan balok kayu, hingga atraksi barongsai dan ketangkasan memainkan senjata. Tidak hanya itu, seusai wisuda dan kenaikan tingkat, Akmi Suaka Bahari meresmikan Simulator Kapal di Gedung Lantai II.
Asep Rahman mengatakan, acara ini sebenarnya rutin digelar setiap tahun. Sebab, Akmi Suaka Bahari merupakan sekolah yang menempuh pendidikan profesi, termasuk menggelar wisuda.
Bahkan, momentum wisuda ini, Akmi Suaka Bahari meraih penghargaan dari Sucofindo, serta Dirjen Perhubungan Laut terkait kesetaraan ijazah sesuai standar IMO. Untuk itu, ke depan, masyarakat wilayah III Cirebon dan dunia tidak usah khawatir tentang kemaritiman. Sebab, kemaritiman bisa menjadi tulang punggung kehidupan yang lebih baik.
Yang berbeda dengan sebelumnya, Asep Rahman menjelaskan, tahun ini Akmi Suaka Bahari sudah memiliki Simulator Kapal. Tanpa alat itu, taruna-taruni tidak bisa melanjutkan Diploma III.
Bahkan, sebagai bentuk keseriusan menyiapkan taruna untuk siap kompetensi, AKMI Suaka Bahari mendatangkan alat Simulator Kapal langsung dari Belanda. Apalagi, kemajuan sekarang, tenaga kerja harus bersertifikat.
Adanya alat jadi bermanfaat untuk meningkatkan kualitas anak didik dan memiliki kompetensi. “Alat itu (Simulator Kapal, red) digunakan untuk semester III. Karena ini menyangkut semuanya. Mulai dari radar, hingga peta, ada di situ semua,” bebernya.
Asep berharap, dengan keberadaan simulator tersebut bisa meningkatkan kompetensi taruna-taruni. “Kita setara dengan institusi di dunia. Kita sejajar dengan Negara-negara di dunia,” ucapnya.
Dirinya berpesan, masyarakat tidak lagi ragu-ragu memasukkan putra-putrinya ke Akmi Suaka Bahari. Sebab, pihaknya sudah memenuhi persyaratan untuk melanjutkan program Diploma III.
Sementara itu, Arifin Soenardjo berharap, taruna-taruni Akmi Suaka Bahari bisa menjadi perwira hebat. Selama ini, kata dia, di Cirebon selalu minim pelaut.
“Pelaut yang terkenal selalu berasal dari Jakarta, Semarang dan Surabaya. Sekarang Akmi Suaka Bahari sudah punya Simulator Kapal. Dan itu menjadi saran meningakatkan keahlian, ketrampilan, dan pengalaman,” ujarnya.
Di Indonesia, terdapat 250 sekolah pelayaran. Hanya 30 yang purple, karena harus punya Simulator Kapal yang harganya paling murah Rp 7 miliar. Mulai buatan Belanda, Norwegia hingga India.
Bahkan standarnya harus IMO dan ijazahnya digunakan ASEAN Going. Makanya, begitu ada Simulator Kapal, Arifin merasa bangga.
Arifin juga berharap, minimal wilayah Bandung, Cirebon, dan Indramayu bisa bersekolah di Akmi Suaka Bahari. Apalagi Cirebon kota strategis, mulai dari Tol Cipali, pelabuhan, butuh tenaga pelaut.
“Ada tempat praktiknya dan saling berhubungan. Poros maritim semuanya fokus ke pelaut dan kita move on. Rp 2.500 triliun lebih potensinya,” jelasnya.
Sumber : http://www.radarcirebon.com/akmi-suaka-bahari-cirebon-sejajar-dengan-institusi-negara-negara-di-dunia.html
2. RADAR WEB
Akmi Suaka Bahari Cirebon Cetak Pelaut Andal dan Profesional
KEPALA Pusat Pengembangan Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arifin Soenardjo berharap Akademi Maritim (Akmi) Suaka Bahari Cirebon terus mencetak pelaut andal dan profesional. “Sekarang, menempuh studi maritim tidak harus ke Jakarta, Semarang atau Surabaya. Di Cirebon juga sudah ada,” ujar Arifin, kepada Radar Cirebon, Senin (27/11).
Menurut Arifin, keberadan Pelabuhan Patimban di Subang membutuhkan pelaut-pelaut yang profesional. Apalagi pelabuhan internasional itu nantinya akan menjadi sangat berkembang. Hal itu didukung dengan akses masuk ke Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
“Luasnya laut Indonesia membuat Indonesia ini membutuhkan aset yang banyak. Khususnya aset anak bangsa yang menjadi pelaut, khususnya di Cirebon,” katanya.
Keberadan AKMI Suaka Bahari yang memiliki dosen yang berkuaitas bisa menjadi daya ungkit untuk menaikkan citra institusi. “Kalau taruna lulus bisa kerja sebagai pelaut malah gaji di Dubai menggunakan dolar. Minimal bisa menyumbang devisa negara. Dan kualifikasi dosennya bagus-bagus,” kata Arifin.
Arifin berharap, keberadaan akademisi maritim untuk terus dikembangkan. Termasuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Apalagi bahasa Inggris keseharian dengan maritim sangat berbeda.
Dia mengajak masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menaruh perhatian pada kelautan. Termasuk menjadikan putra-putrinya sebagai pelaut. Sehingga ada rangsangan bagaimana caranya minimal tergugah untuk menjadi seorang pelaut.
Yang membuatnya prihatin justru pelaut di Indonesia malah didominasi dari luar Jawa. Dalam rangka mendorong pencetak pelaut, Kementerian Perhubungan sampai membuat empat sekolah pelayaran, mulai di Sorong, Aceh, Padang Pariaman, dan rencananya akan membuat di NTT dan Ambon.
“Tujuannya hanya satu, yakni mencetak pelaut yang andal dan profesional. Sampai saat ini masih dibutuhkan 4-8 ribu pelaut,” kata Arifin.
Setahun, kata dia, Indonesia disinggahi 6.500 kapal tapi didominasi luar negeri dan banyak di Singapura.Masalah lainnya, pelaut Indonesia kurang mengikuti perkembangan teknologi informasi. Terkadang bahasa Inggris mereka juga buruk.
“Selama ini kita hanya mengirim pelaut di kapal ikan di Taiwan, Korea. Mestinya menjadi pelaut perwira. Keberadaan Akmi ini bisa menjadi salah satu solusi, bagaimana caranya kita menguasai dunia, karena pelaut selama ini didominasi Filipina,” bebernya.
Kebutuhan pelaut dari jumlah kapal di Indonesia tidak berbanding lurus setiap tahunnya. Karena itu perlu ekspansi keluar negeri seperti Eropa. Sebab, masyarakat Eropa kurang suka berlayar.
Kemudian untuk calon pelaut, Arifin menyarankan untuk melengkapi diri dengan sertifikasi. Termasuk izin pelaut baik perikanan maupun kargo.
Sumber : http://www.radarcirebon.com/akmi-suaka-bahari-cirebon-cetak-pelaut-andal-dan-profesional.html
3. ABOUT CIREBON ID
Kini, AKMI Suaka Bahari Cirebon Miliki Simulator Pelayaran Berstandar Internasional
Cirebon, 27 November 2017,- Sekitar 600 orang Taruna dan Calon Taruna mengikuti prosesi Wisuda, Kenaikan Tingkat, Pelantikan Taruna/I angkatan XXXI serta peresmian simulator dan penyerahan sertifikat Approval Akademi Maritim Suaka Bahari di kampus AKMI Suaka Bahari Jalan Jenderal Sudirman No. 156 Cirebon, Sabtu (25/11/2017).
Menurut Kepala Pusat Pengembangan SDM perhubungan Laut (Kapusbang Laut), Capt. Arifin Sunardjo, kepada wartawan di Cirebon, kini Akademi Maritim Suaka Bahari Cirebon memiliki alat simulator pelayaran standar internasional , untuk memenuhi kebutuhan sekolah bersyarat sebagai lembaga pendidikan perwira pelaut yang mampu bersaing dengan pusdiklat lain.
“ Diharapkan dengan kelengkapan sebagai syarat berkualitas sekolah kemaritiman AKMI Suaka Bahari Cirebon akan mencetak lulusan siap pakai dengan Vokasi Pelayaran,” ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut, tenaga ahli pelayaran lulusan AKMI Suaka Bahari Cirebon telah dipercaya oleh sejumlah perusahan pelayaran Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Dengan alat simulator ini, AKMI Cirebon akan menjadi sekolah pelayaran yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Vokasi Pelayaran.
Sumber : https://aboutcirebon.id/kini-akmi-suaka-bahari-cirebon-miliki-simulator-pelayaran-berstandar-internasional/
4. ANTARA JABAR
Kapusbang SDM Kemenhub: Pelaut Tidak Canggih IT-Bahasa
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt Arifin Soenardjo mengatakan pelaut Indonesia tidak canggih IT dan bahasa Inggris, untuk itu kebanyakan dikuasai oleh pelaut Philipina.
“Pelaut kita kurang bisa IT dan Bahasa Inggris, padahal dua keterampilan ini sangat penting,” kata Soenardjo di Cirebon, Minggu.
Dia mengatakan pelaut Indonesia saat ini masih ketinggalan jauh dengan pelaut dari Philipina, karena mereka mempunyai penguasaan IT dan Bahasa Inggris yang baik.
Menurutnya saat ini Philipina merupakan penguasa pangsa pasar dunia dengan para pelautnya yang bekerja hampir di semua negara yang mempunyai perusahaan pelayaran.
“Karena segi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kita tidak kalah, namun IT dan Bahasa Inggris kita yang kurang,” tuturnya.
Dengan adanya pesaing tersebut, Indonesia harus mencetak para pelaut yang mempunyai jabatan atau perwira di kapal.
Karena selama ini kata dia, pelaut yang dikirimkan yaitu pelaut reting dasar, seperti juru mudi, kru kapal dan untuk perwira sangat jarang ditemukan.
“Selama ini kita hanya mengirim pelaut yang reting dasar atau seporting yaitu kelas di juru mudi, bukan yang perwira,” katanya.
“Saat ini kurang lebih ada 25 ribu pelaut di kapal ikan, seperti Taiwan, Korea, Jepang dan lainnya,” kata Soenardjo lagi.
Sumber : https://jabar.antaranews.com/berita/67826/kapusbang-sdm-kemenhub-pelaut-tidak-canggih-it-bahasa
Sumber Video : https://m.antaranews.com/video/38033/kemenhub-resmikan-simulator-alat-pelayaran-standar-internasional
5. LAMPU HIJAU
AKMI Suaka Bahari Cirebon Siap Bersaing di Tingkat Dunia
Cirebon – Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari Cirebon kini memiliki alat simulator pelayaran standar Internasional untuk memenuhi kebutuhan sekolah bersyarat sebagai lembaga pendidikan perwira pelaut yang mampu bersaing dengan pusdiklat lain.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (Kapusbang Laut), Capt. Arifin Sunardjo mengatakan, kini AKMI Suaka Bahari Cirebon memiliki alat simulator pelayaran standar Internasional, diharapkan dengan lengkapnya alat simulator mampu mencetak tenaga ahli pelayaran yang bisa bersaing dengan negara lain, karena kebutuhan tenaga ahli pelayaran masih cukup tinggi.
Dikatakannya, tenaga ahli pelayaran lulusan AKMI Suaka Bahari Cirebon telah dipercaya oleh sejumlah perusahan pelayaran Eropa, Timur Tengah, dan Asia. “Kini simulator alat pelayaran akan menciptakan vokasi pelaut handal dan siap bersaing di kelas dunia. Dengan alat simulator AKMI akan menjadi sekolah pelayaran yang berkualtas dan sesuai dengan kebutuhan vokasi,” katanya.
Diperkirakan sekitar 600 orang Taruna dan Calon Taruna mengikuti prosesi Wisuda, Kenaikan Tingkat, Pelantikan Taruna/I angkatan XXXI serta peresmian simulator dan penyerahan sertifikat Approval Akademi Maritim Suaka Bahari.
Kegiatan peresmian dan wisuda digelar di Kampus AKMI Suaka Bahari di Jalan Jenderal Sudirman No. 156 Cirebon, Sabtu (25/11/2017). Pada kesempatan itu dihadiri sejumlah pejabat setempat juga perwakilan dari Kementrian Perhubungan Laut.
Sumber : http://lampuhijau.co/2017/11/26/akmi-suaka-bahari-cirebon-siap-bersaing-di-tingkat-dunia/
6. MEGAPOLITAN POS
Kepala PPSDM Perhubungan Laut Resmikan Peralatan Praktek di AKMI Cirebon
Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari Cirebon, adalah sekolah berbasis Maritim yang sudah tidak diragukan lagi keberadaannya di wilayah Jawa Barat tepatnya di Cirebon, Jln. Jendral Sudirman, No. 156, Ciperna, Cirebon Selatan.
Hasil penandatanganan MoU dengan PT. Megatech Mandiri Stia Jakarta yang merupakan Distributor resmi dari pengembang VSTEP Nautis Simulator Belanda untuk mengadakan peralatan praktek Taruna yaitu berupa peralatan Praktek Jurusan Nautika, Full Mission Bridge Simulator dan Jurusan Teknika, Full Mission engine Room Simulator telah diresmikan.
Dari keterangan yang disampaikan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut dijelaskan bahwa kedua peralatan simulator tersebut merupakan pabrikan Holland (Belanda) dan merupakan peralatan praktek yang sangat canggih dan berstandar internasional.
“Dengan pengadaan peralatan praktek taruna tersebut bertujuan disamping untuk melengkapi salah satu persyaratan yang ditetapkan STCW Amandemen 2010 Manilla, juga diharapkan dapat memberi bekal kepada para taruna AKMI Suaka Bahari Cirebon agar memperoleh pengetahuan yang memadai dan mumpuni serta berkualitas dan handal di dalam mempraktekkan ilmu profesi kelautan yang pada akhirnya setelah lulus nanti dapat dan mampu bersaing dengan lulusan sekolah lainnya.” kata, Capt. Arifin Soenardjo, M.Hum saat usai resmikan peralatan praktek di AKMI Suaka Bahari Cirebon. Sabtu, (25/11)
Dari itu Capt. Arifin menilai AKMI sendiri adalah sekolah akademi pelayaran di Cirebon yang notabene harus dilengkapi dengan simulatornya, terapan akan itu akan menciptakan keahlian, keterampilan dan kemampuan.
“Saat tiba disini saya merasa bangga dan happy sekali telah meresmikan simulator minimal para siswa/i SMA/SMK setelah lulus tidak perlu kesulitan memilih Sekolah Akademi Maritim di wilayah khususnya Jawa Barat dan tidak perlu melanjutkan dan memilih ditempat lain disini cukup lengkaplah untuk menciptakan para pelaut yang mempunyai skill dan ITE nya.”imbuhnya.
Akan hal itu sangat beralasan disebutkan Capt. Arifin, yang pertama letak geografis yang stategis diantara faktor pendukung dari adanya akses pembangunan seperti dekat dengan Tol, adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Pusat Pelabuhan Laut Cirebon juga pembangunan di Patimban nanti dan dipastikan dengan sendirinya sangat dibutuhkan para perwira pelaut yang tidak sedikit.
Dari pantauan, hadir Komandan Lanal Cirebon, Unsur TNI dan Polri wilayah Cirebon, Pejabat Instansi Terkait, Unsur Maritim Pelabuhan Cirebon, Para Pelaku Usaha Pelayaran Wilayah Cirebon, Para Dosen serta Civitas Akademika AKMI Suaka Bahari Cirebon.
Sumber : http://megapolitanpos.com/detail/4955/kepala-ppsdm-perhubungan-laut-resmikan-peralatan-praktek-di-akmi-cirebon
Dengan demikian, Taruna/i AKMI Suaka Bahari Cirebon sudah bisa melaksanakan pembelajaran praktek di kampus sendiri. Semoga dengan selesainya rangkaian acara ini, bisa menjadikan AKMI Suaka Bahari Cirebon menjadi lebih terdepan dan dapat mencetak Pelaut-Pelaut handal.
AKMI JAYA!!!